Jumat, 30 November 2012

0 Berdakwah Dari Hati Ke Hati




Suatu malam saya di ajak menghadiri suatu acara pertemuan di daerah sixtten. Saya kira acara itu hanyalah acara biasa seperti kebanyakan cara yang di lakukan oleh orang arab. Isinya hanya sambutan, lalu sedikit nasyhid dan di tutup dengan makan-makan. Walaupun demikian acara seperti ini bisa menghabiskan waktu dari mulai isya sampai pagi. Inilah yang membuat saya malas menghadiri acara-acara orang arab. Namun karena malam ini lagi males masak, jadi saya putuskan menghadiri acara tersebut walaupun tujuannya sih agar dapet makan malam saja,,hehe


                Sesampainya di TKP saya langsung memasuki pintu gerbang utama. Ternyata dari kejauhan sudah terlihat banyak orang mengantri di pintu masuk. Karena penasaran, saya pun merangsek masuk melihat acara tersebut. Ternyata di dalamnya hanya ada orang yang sedang mengisi pidato. Awalnya sih agak bête juga. Tapi setelah MC memanggil pembicara selanjutnya, ternyata mereka adalah para da’I dari berbagai Negara di dunia. Mereka berjuang menyebarkan islam dengan segala keterbatasan yang mereka milliki.

                Saya sangat terkesan dengan perjuangan da’I dari Ghana. Sebuah Negara yang di huni oleh orang-orang berkulit hitam, dengan iklim cukup panas. Membuat perjuangan dakwah semakin berat. Ketika dia naik podium dan mulai mengIsahkan perjuangannya. Terbesit dalam hati kecilku, ternyata perjuangan dakwah saya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan mereka. Terlebih ketika ada seorang da’I dari Negara Pakistan. Dia berdakwah di daerah pedalaman Pakistan yang sama sekali belum mengenal islam. Ketika ia datang berhaji ke Saudi dan bertemu dengan masyayikh di Saudi, dia sangat senang sekali, ia merasa tidak sendirian dalam berdakwah. Maka ketika itu semangat dakwahnya kembali muncul dan berkobar. 

                Setelah acara sambutan dilanjutkan dengan menonton cuplikan perjuangan dakwah mereka. Sungguh sangat mengharukan. Ketika keadaan, cuaca, dan sasaran dakwah sangat tidak bersahabat. Mereka berjuang menggunakan segala kemampuan untuk menyebarkarkan islam. Sampai saya teringat sepenggal ucapan mereka, ‘’kami tidak berdakwah dengan lisan, tetapi kami berdakwah dengan hati.’’ Kata itu bagaikan sebuah mata air di tengah padang gurun. Memberikan harapan dan kekuatan bahwa keikhlasan sangat terpancar dalam setiap gerak mereka. Maka para hadirin yang mengikuti cara tersebut tidak sedikit yang menangis ketika melihat perjuangan dakwah mereka.

                Malam itu sangat luar biasa. Saya sempat termenung mellihat apa yang saya dapati. Ketika kebutuhan dengan mudah di dapat. Ketika ketenangan menyelimuti setiap saat. Ketika itu pula saya malu atas apa yang Allah anugrahkan kepada saya. Sungguh bukan pekerjaan mudah dalam berdakwah. Sudah sangat banyak pengorbanan mereka demi menegakan syariat islam. Satu hal yang membuat saya terkejut dalam perjuangan dakwah mereka. Ternyata musuh utama mereka dalam berdakwah adalah syiah. Ajaran yang berbasis di iran ini sangat meresahkan para pendakwah. Karena jika syiah telah berkembang pesat. Maka mereka lambat laun akan membunuh seluru umat islam yang tidak sepaham dengan mereka. Mereka menghalalkan darah ahlu sunnah. Mereka menghalalkan kawin mut’ah. Sampai mereka menghalakan berbohong demi tujuannya tercapai. Naudzubilah…

                Sangat banyak pelajaran yang saya ambil dari pertemuan semalam. Sebuah pertemuan yang di dasari dengan hanya cari makan malam. Namun mendapatkan lebih dari sekedar makan malam, yaitu islam perlu dibantu, di bela dan di perjuangkan….Allahu Akbar !!!!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Delemon Pas Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates